itechnobuzz – Musim kemarau saat ini memberikan dampak yang signifikan terhadap hampir seluruh aspek kehidupan kita. Mulai dari sulitnya pertanian, kelangkaan air, dan tak jarang akan menimbulkan peringatan endemik yang berujung pada dehidrasi dan fenomena alam bernama EQUINOX. Dan sebagai solusinya, penerapan Teknologi Modifikasi cuaca diyakini mampu mengatasi permasalahan tersebut, namun tentunya tidak akan sesederhana itu, yuk simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu Modifikasi Cuaca?
Modifikasi cuaca merupakan upaya manusia dan upaya melalui penerapan teknologi yang mempengaruhi sistem awan untuk mengkondisikan iklim agar berperilaku lebih tepat sesuai kebutuhan.
Cara ini biasanya dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Tujuannya untuk mengatasi kekeringan berkepanjangan atau juga mencegah kemungkinan terjadinya hujan atau kondisi cuaca ekstrem.
Proses Hujan Buatan.
Hujan buatan pertama kali dilakukan dengan cara penyemaian awan. Jika digambarkan sebagai pengolahan benih atau penanaman. Untuk proses penyemaian awan akan disediakan bahan yang bersifat higroskopis atau menyerap air, sehingga pertumbuhan tetesan air hujan di awan akan meningkat.
Dengan menggunakan alat transportasi khusus bahan untuk penyemaian akan dibawa bersamaan dengan pesawat terbang untuk memulai proses modifikasi cuaca.
Memodifikasi Cuaca Dengan Garam.
Garam atau NaCl akan disemprotkan pada awan yang terdeteksi, proses ini disebut dengan kondensasi. Taburan garam akan mempercepat proses kondensasi, sehingga dengan kondisi ini akan memungkinkan segera turun hujan. Namun, penyebaran garam tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Hal ini juga memerlukan penghitungan arah angin, prediksi cuaca, potensi pertumbuhan awan, dan lokasi awan target.
Ground Based Generator (GBG)
Teknik Modifikasi ini tidak dilakukan di udara, melainkan di darat. proses ini dilakukan dengan menggunakan kendaraan (Ground Based Generator)GBG dan kendaraan obor atau sistem statis. Metode ini mengantarkan bibit ke awan, namun menggunakan awan orografis dan awan di daerah pegunungan.
Metode GBG diterapkan pada awan hangat yang berada dalam kondisi jenuh. Dengan memanfaatkan Supersaturasi, ini merupakan larutan yang mengandung banyak pelarut seperti uap. Penyemaian dilakukan di dataran tinggi atau di pegunungan, perbukitan dan sekitar lereng gunung.
Teknologi modifikasi iklim merupakan solusi inovatif yang dapat membantu mengatasi tantangan kekeringan yang semakin banyak terjadi akibat perubahan iklim. Dengan berbagai metode, seperti penyemaian awan menggunakan garam dan kendaraan Ground Based Generator, kita dapat menggunakan teknologi ini untuk meningkatkan curah hujan, mengisi kembali sumber daya air, dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Namun penerapan cara ini bukannya tanpa tantangan. Perlu perhitungan yang cermat, pemantauan cuaca yang ketat, dan kerja sama berbagai pihak terkait untuk menjamin keberhasilannya. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan dampak lingkungan jangka panjang dan memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara bijaksana dan berkelanjutan. Sampai jumpa lagi pada pembahasan kita selanjutnya.
More Stories
Masa Depan TikTok di Amerika Serikat
SpaceX Starship Meledak Saat Uji Terbang Ketujuh
New Glenn Kreasi Roket Dari Blue Origin