itechnobuzz.com – Kata Akio Toyoda? Keberadaan kendaraan listrik di masyarakat modern bukanlah hal yang aneh sama sekali.
Elektrifikasi semakin cepat untuk memenuhi target Net Zero Emission (NZE) dalam beberapa tahun ke depan.
Minat mulai bermunculan, namun masih banyak kendala yang menghadang.
Tak terkecuali Indonesia, dengan beragam model kendaraan listrik baru yang diluncurkan.
Pabrikan China semakin banyak menawarkan berbagai macam kendaraan listrik dengan ciri khas
kehadiran dan harga yang terjangkau. Kami berharap ini akan membantu kami menjangkau
basis konsumen yang lebih luas dan mencapai tujuan NZE kami.
Namun, Akio Toyoda, Ketua Dewan Direksi Toyota, berpendapat berbeda.
Menurutnya, mobil masa depan tidak sepenuhnya bergantung pada battery electric vehicle (BEVs).
“Tidak peduli seberapa besar BEV berkembang, pangsa pasarnya diperkirakan akan stagnan di kisaran 30%.
“Sisanya 70% milik HEV (Hybrid ELectric Vehicle), FCEV, dan mobil hidrogen,”
menurut laporan Toyota Times yang dikutip Toyota Times, Kamis (25/1).
Pada akhirnya, ia berpendapat kendaraan konvensional dan mesin bensin akan
tetap ada meskipun upaya elektrifikasi global semakin intensif.
Inilah salah satu alasan mengapa Toyota Motor Corporation (TMC) tidak hanya fokus pada BEV.
Bahkan di Indonesia, pabrik asal Jepang ini lebih banyak memproduksi mobil hybrid.
Toyota menekankan, “Hal ini akan ditentukan oleh konsumen dan pasar, bukan oleh regulasi atau kekuatan politik.”
Toyota memulai penelitian kendaraan hidrogen di Indonesia
Baru-baru ini Toyota dan Pertamina dikabarkan berkolaborasi membangun stasiun pengisian bahan bakar hidrogen.
Toyota Mirai generasi pertama disediakan untuk mendukung penelitian ini.
Perlu diketahui, ini hanyalah kajian dan bukan pertanda kehadiran Toyota Mirai di pasar Indonesia.
Bob Azzam, Vice President PT TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia),
menegaskan perangkat tidak boleh didatangkan, tapi infrastrukturnya tidak tersedia.
Menghadirkan Toyota Mirai juga merupakan wujud komitmen kemajuan teknologi agar bisa mengimbangi negara tetangga.
Namun memerlukan persiapan yang matang.
“Jangan khawatir karena sangat sulit menghitung kapan akan mengembalikan pokok pinjaman.
“Hal-hal teknis sangat sulit diukur,” tegasnya.
More Stories
Smart #1 SUV Listrik Premium Resmi Hadir di Singapura
Lincoln Nautilus Black Label, SUV Terbaik Tahun Ini?
Subaru Crosstrek Hybrid Terbaru: Lebih Praktis dan Canggih