itechnobuzz.com – Tim pencari dari Amerika Serikat dan Kanada mencoba menemukan kapal selam yang hilang di Samudera Atlantik. selam ini berisi 5 turis yang hilang saat menyelam di bangkai kapal Titanic.
Perusahaan yang menyelenggarakan tur Titanic disebut OceanGate Expeditions. Untuk melihat sisa-sisa Titanic, wisatawan harus merogoh kocek sekitar Rp 3,7 miliar untuk perjalanan selama 8 hari. Karena biayanya sangat tinggi, para peserta ini biasanya adalah orang-orang kaya.
Salah satu penumpang yang hilang di kapal selam itu diyakini adalah seorang miliarder Inggris bernama Hamish Harding. CEO OceanGate Stockon Rush, yang juga merupakan penemu selam, juga ikut campur.
selam yang hilang bernama Titan dan kontak dengan kapal itu hilang sekitar 1 jam 45 menit setelah tenggelam. Sampai saat ini, tidak ada sinyal dari selam yang diterima. Ekspedisi OceanGate telah menyelenggarakan tur Titanic sejak 2021.
Tujuan ekspedisi Titanic ini adalah untuk melihat kapal karam legendaris yang tenggelam pada tahun 1912 setelah menabrak gunung es. Kecelakaan ini menewaskan sekitar 700 dari 2.200 penumpang dan awak kapal. Bangkai kapal ini ditemukan pada tahun 1985 dan kondisinya semakin memburuk dari waktu ke waktu akibat serangan bakteri pemakan logam.
Spesifikasi Kapal Selam Wisata Titanic yang Hilang
Titan memiliki berat sekitar 23.000 pon saat di darat. Kapal selam terbuat dari serat karbon dan titanium dan dirancang untuk dapat mencapai kedalaman lebih dari 3.900 meter. Sedangkan sisa-sisa Titanic sendiri terletak di kedalaman 3.800 meter.
selam ini dilengkapi dengan teknologi mutakhir, termasuk sistem real-time hull condition monitoring (RTM) yang dapat menganalisis tekanan pada dan kekuatan struktur kapal. selam ini juga dilengkapi suplai oksigen yang mampu bertahan selama 96 jam, memberikan waktu kurang lebih 3 hari untuk menyelamatkan penumpang dalam keadaan darurat.
Seorang reporter CBS bernama David Pogue datang ke selam Titan dan menggambarkannya sebagai selam yang sangat tangguh.
Menurutnya, Titan memiliki lapisan serat karbon setebal lima inci. Awalnya dia meragukan kemampuan selam tersebut, tetapi penemu selam, Stockton Rush, meyakinkannya bahwa semua bagian penting, seperti pengangkut manusia dan oksigen, telah dirancang dengan cermat oleh NASA dan Universitas Washington.
Operasi penyelamatan pencarian selam ini berlanjut hingga malam hari di tengah Samudera Atlantik, dengan bantuan instansi pemerintah, angkatan laut kedua negara dan perusahaan komersial di bidang maritim. Sejauh ini belum ada jejak selam tersebut.
More Stories
Vivo X200 Series Segera Meluncur di Indonesia Januari 2025
Honor 300 Series Inovasi Premium Untuk Kamu Yang Terbaik
Realme C75 Perpaduan Tangguh antara Performa, Desain, dan Ketahanan