itechnobuzz.com – Kita tahu bahwa pembahasan AI generatif sedang terjadi akhir-akhir ini. Nah, sepertinya Instagram, salah satu platform media sosial Meta, juga bisa mencapai tujuannya dengan AI chatbot sendiri di bawah kontrak.
Insinyur burger Alesandro Paluzzi baru-baru ini membagikan tangkapan layar AI chatbot di Instagram. Chatbot adalah sesuatu yang terintegrasi langsung ke fitur perpesanan Instagram.
Seperti yang Anda lihat dari pernyataannya, chatbots memiliki kemampuan untuk menjawab pertanyaan dan memberikan saran. Selain itu, pengguna dapat memilih hingga 30 ciri AI untuk terhubung dengan chatbot.
#Instagram is working on bringing AI Agents (Bots 🤖) to your chats for a more fun and engaging experience 👀
ℹ️ AI Agents will be able to answer questions and give advice.
You'll be able to choose from 30 different personalities. pic.twitter.com/4eWLBbvs8w— Alessandro Paluzzi (@alex193a) June 5, 2023
Bagi yang kesulitan menyambung kata, Anda juga bisa meminta bantuan chatbot untuk menulis pesan. Sepertinya chatbot mungkin dipanggil di tengah pesan dengan penyebutan “@”.
Hingga artikel ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak Instagram mengenai kapan fitur ini akan dirilis. Namun, Alesandro Paluzzi memiliki rekam jejak yang sangat bagus dalam hal ini. Sebelumnya, ia meluncurkan fitur sistem autentikasi di Instagram hanya beberapa minggu setelah Meta mengumumkan fitur tersebut.
Di luar itu, CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan pada Februari 2023 bahwa timnya sedang mengerjakan “Persona AI” untukInstagram, Messenger, dan WhatsApp. Apa yang ditemukan Paluzzi bisa jadi adalah apa yang dimaksud Zuckerberg dengan Persona AI. Kami menantikan informasi lebih lanjut.
“Nantinya, pengembangan AI ini akan merambah ke karya Metaverse, memudahkan orang untuk membuat avatar, objek, dunia, dan kode secara bersamaan,” katanya.
Meta sendiri memperkenalkan model bahasa LLaMA AI awal tahun ini. Selain Meta, banyak perusahaan teknologi seperti Google dan Snap sedang mengembangkan platform AI.
Zuckerberg menyatukan para eksekutif untuk membedah kemampuan komputasi perusahaan selama lima jam, yang berfokus pada kemampuannya untuk melakukan tugas kecerdasan buatan yang canggih. Hal itu terlihat dalam memo perusahaan tertanggal 20 September.
Seperti dikutip Reuters, sebuah memo yang ditulis oleh Santosh Janardhan, Direktur Infrastruktur, menyatakan, “Ada kesenjangan yang signifikan dalam hal peralatan, alur kerja, dan proses terkait pengembangan AI. Ini membutuhkan investasi yang signifikan.”
More Stories
Metasploit Bukan Sembarang MetaSecurity System
Deep Web Gunung Es Digital yang Tidak Boleh Kamu Selami
DuckDuckGo Jangan Anggap Remeh Bebek Ini