March 29, 2024

iTechnobuzz !!!

Berita Teknologi Terkini

Super Formula, Mulai di Tinggal Popularitas Baru-baru Ini

itechnobuzz.com – Dengan pandemi COVID- 19 saat ini beberapa besar ataupun ampir di seluruh dunia, Super Formula

lagi berjuang buat memastikan penggemar buat mendatangi pacuan lagi. Mungkinkah perspektif terkini dari pimpinan JRP

yang terkini jadi penganjur yang diperlukan serial ini buat memperoleh lebih banyak gembel di bangku?

 

Super Formulaa bisa jadi sudah merambah masa terkini di jalan dengan mobil SF23 terkini tahun ini, namun di balik layar

sudah terjalin pergantian lain yang paling tidak serupa berartinya dalam memastikan arah era depan seri ini.

 

Masahiko Kondo– sangat diketahui oleh penggemar berolahraga motor selaku atasan Kondo Racing serta pembalap yang lumayan berhasil,

di semua Jepang selaku bintang pop‘ Matchy’– sudah mengutip ganti selaku pimpinan eksekutor Super Formulaa Japan Race Promotion( JRP).

Ia mengambil alih pelopor F1 Jepang Satoru Nakajima, yang sudah berprofesi semenjak 2004.

 

Kondo memperoleh posisi pada dikala Super Formulaa tidak dalam situasi kesehatan yang sangat kurang baik, walaupun

sukses melaksanakan peralihan ke mobil terkini buat tahun 2023 serta ekspansi jaringan jadi 22 mobil.

 

Seri ini nyaris segenap tergantung pada sokongan yang ekonomis batin dari agen mesin Toyota serta Honda, yang tanpanya susah

buat memandang gimana seri itu bisa bertahan dalam wujudnya dikala ini selaku pucuk balap resep di daratan Asia.

 

Semacam yang sudah diulas lebih dahulu di mari, Super Formula dirusak oleh endemi COVID- 19 dengan metode yang

tidak dirasakan oleh sesama pemenang Jepang Luar biasa GT. Juru mudi asing tidak lagi bisa tiba ke Jepang, serta pacuan

dipersingkat dari 250 kilometer jadi 180 kilometer dengan penghapusan pengisian materi bakar( aksi awal mulanya

sedangkan yang saat ini nampak kurang lebih permanen).

 

Pas saat sebelum endemi pada tahun 2019, dekat 207. 000 penggemar mendatangi pacuan Super Formulaa, nilai paling tinggi semenjak

darurat finansial tahun 2008, didorong oleh banyak orang semacam Stoffel Vandoorne serta Pierre Gasly yang memakai seri itu selaku batu loncatan ke Resep 1.

 

Nilai itu turun jadi 62. 000 pada tahun 2020 di tengah pemisahan kencang pada jumlah pemirsa, namun nyaris tidak membaik

semenjak: pada tahun 2021, cuma 80. 000 penggemar yang timbul, serta tahun kemudian, walaupun seluruh pemisahan sudah

lama dicabut, jumlahnya nyaris tidak naik jadi 100. 000.

 

Dengan tutur lain, Super Formulaa sudah kehabisan lebih dari separuh pancaran langsungnya, melunasi pemirsa dampak COVID.

Luar biasa GT pula hadapi penyusutan, namun diawali dari dasar yang jauh lebih besar– 410. 000 penggemar mendatangi pacuan

seri mobil gerak badan Jepang pada 2019, dengan 297. 000 melaksanakannya tahun kemudian. Sedangkan kedua seri takluk,

Luar biasa GT menarik nyaris 3 kali lebih banyak penggemar tahun kemudian.

 

Ini jauh dari tahun- tahun kencana Resep 2 Semua Jepang serta Resep 3000 pada 1980- an serta dini 1990- an,

kala berolahraga motor dengan cara totalitas hadapi dentuman di Jepang.

 

Aku memandang film dari dasawarsa kemudian, masa F2 atau F3000, tutur Kondo dalam rapat pers pertamanya

selaku pimpinan JRP pada awal masa Fuji bulan ini. Stand di Suzuka serta Fuji penuh dengan film itu. Jumlah orang sebesar

tahun kemudian buat F1. Itu merupakan mimpi dalam perihal jumlah pemirsa.

 

Aku mau buatnya balik. Mempunyai tribun penuh buat pacuan Super Formulaa merupakan angan- angan aku buat dikala ini.

Aku pikir itu merupakan mimpi yang dapat direalisasikan. Tetapi supaya itu jadi bisa jadi, kita tidak dapat cuma‘ lalu

berupaya’[as a promoter]. Kita menginginkan dorongan dari para pembalap serta regu.

 

Ditanya kenapa ia merasa balap resep Jepang hadapi penyusutan ketenaran yang menggemparkan semenjak ia mulai

pacuan dengan cara handal pada akhir 1980- an, Kondo menanggapi: Dikala itu, banyak orang di Jepang tidak terbiasa memandang balap mobil resep.

Kecekatan serta suaranya merupakan suatu yang terkini serta menggembirakan.

 

Saat ini, bagaimanapun, itu sudah jadi norma. Serta F1 sudah muncul, serta sehabis mengikuti suara dentuman itu,

aku pikir bila Kamu menyaksikan Super Formulaa, Kamu hendak merasa sedikit kurang.

 

Tetapi bisa jadi permasalahan yang sangat meringkas malaise Super Formulaa dikala ini merupakan observasi dari Kondo

ini: Dikala ini, tidak terdapat pembalap bintang asli. Aku pikir seperti itu yang terjalin.

 

Terdapat banyak pebalap yang melaksanakan perihal luar lazim di jalan balap, tetapi menghasilkan mereka bintang

merupakan tanggung jawab kita[as the promoter]. Itu kewajiban kita buat membuat orang menyaksikan mereka.

Bila kita dapat menghasilkan pebalap bintang, hingga ketenaran kompetisi tentu hendak bertambah.

 

Ujung penglihatan Kondo menyehatkan, mengidentifikasi rasio perkaranya. Tetapi gimana Kamu mengganti banyak

orang semacam Tomoki Nojiri ataupun Ryo Hirakawa jadi bintang dengan identifikasi julukan yang mendekati dengan

pahlawan bisbol Jepang Shohei Ohtani, ataupun simbol tenis perempuan Naomi Osaka?

 

Bila Kamu memandang WBC[World Baseball Classic] ataupun[FIFA] Piala Bumi, Kamu memandang para pemeran

melaksanakan banyak‘ layanan penggemar’, tutur Kondo, merujuk pada pemeran bisbol serta sepak bola yang menghabiskan

durasi saat sebelum serta setelah perlombaan difoto dengan penggemar, berikan ciri tangan, serta melontarkan bola ke tribun.

Dibanding dengan itu, pembalap Super Formulaa amat kurang.

 

Para pembalap senantiasa menggunakan helm mereka sepanjang pacuan, jadi cinta sekali Kamu tidak dapat memandang

mimik muka wajah mereka yang sesungguhnya dikala mereka membagikan segalanya. Tetapi dikala mereka tidak mengenakan helm,

aku mau mereka melaksanakan fan service dengan cara global.

 

Daya alat sosial pula luar lazim. Juru mudi yang berupaya keras di alat sosial amat terkenal. Tetapi juru mudi semacam

Kenta[Yamashita], yang tidak sangat banyak memakainya, ketenaran mereka hendak lalu menyusut. Aku telah memohon

owner regu buat memohon driver mereka aktif memakai alat sosial buat mengiklankan diri mereka sendiri.

Bila mereka melaksanakan itu, para penggemar hendak menjajaki.

 

Selaku seri yang berpusat pada juru mudi, ketenaran Super Formula senantiasa mengarah naik serta turun cocok dengan

siapa yang ikut serta pada satu durasi. Mempunyai lebih banyak pembalap global di grid sehabis kekeringan dampak COVID cuma

dapat jadi perihal yang bagus, semacam yang ditunjukkan oleh atensi pada keberhasilan langsung Liam Lawson di Jepang.

 

Tetapi perkaranya mereka mengarah tiba serta berangkat sangat kilat. Dengan cara natural, Vandoorne serta Gasly tidak hendak

sempat bertahan di Jepang sepanjang lebih dari satu tahun, serta perihal yang serupa bisa dibilang mengenai Lawson,

terbebas dari apakah misinya buat pacuan di F1 sukses. Namun apalagi ilustrasi lain semacam Alex Palou, Sacha Fenestraz,

Nick Cassidy serta Tatiana Calderon seluruhnya meningkat sedemikian itu IndyCar ataupun Resep E tiba.

 

Yang betul- betul diperlukan Super Formula merupakan bintang rumahan yang betul- betul menarik angan- angan khalayak Jepang.

Kondo memeragakan pegolf Ryo Ishikawa, yang meregang batin sesuatu bangsa kala selaku pemeran pemula

berumur 15 tahun beliau memenangkan Piala KSB pada 2007.

 

Walaupun ia membenarkan terdapat faktor keberhasilan yang ikut serta dalam apakah seseorang pebalap jadi bintang,

ia merasa regu itu sendiri butuh melakukan lebih banyak buat membuat pebalap mereka selaku karakter.

 

Bagi aku[creating stars] terkait pada mimik muka kepribadian serta karakter, tutur Kondo. Aku pikir hendak baik mempunyai

pembalap yang kilat serta dapat berkata keadaan yang sedikit sombong. Bagaimanapun, seperti itu bintang. Kita wajib menaruh bawah buat itu.

 

Aku pula merasa owner regu tidak mempunyai sangat banyak kemauan buat mengganti pembalap mereka jadi bintang.

Ternyata cuma membiarkan mereka mengemudi, bila kita bisa memastikan owner regu buat memoles pembalap ini serta

berupaya mengubahnya jadi bintang, hingga kita hendak mempunyai mungkin lebih besar buat mempunyai lebih banyak pembalap bintang di era depan.

 

Dari berteriak- teriak buat‘ mobil biru’ ataupun‘ mobil putih’, aku mau seri di mana orang berteriak- teriak buat

pembalap kesukaan mereka dengan julukan, semacam Nojiri ataupun Yamashita.

 

Dengan menunjuk Kondo, yang, bila dibilang serta dicoba, merupakan seseorang entertainer, JRP sudah mengutip tahap yang pas.

Kesepakatannya baru- baru ini buat menayangkan pacuan tahun ini di saluran Televisi online free ABEMA pula penting,

dengan awal Fuji dibilang sudah menarik 130. 000 pemirsa.

 

Mengenang demografis sasaran saluran, wajib diasumsikan beberapa besar dari nilai itu hendak jadi penonton awal kali.

Hendak menarik buat memandang berapa banyak dari mereka yang bertahan, ataupun apalagi merasa wajib mendatangi kejuaraan dengan cara langsung.

 

Nilai kedatangan buat pertemuan dobel Fuji dini bulan ini naik dari tahun kemudian, dengan 27. 000 penggemar bertamu

sepanjang 2 hari, bukan 21. 000 dari tahun kemudian. Tetapi angan- angan Kondo buat mereplikasi tribun penuh di era kemudian sedang jauh dari realitas.