itechnobuzz.com – Bos Microsoft ia berbicara tentang pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI),
khususnya di bidang teknologi, termasuk pro dan kontra dari teknologi tersebut.
Menurut CEO Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkiru, perkembangan terbaru AI menunjukkan potensinya untuk
memberikan dampak yang signifikan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dharma
Mengatakan AI buatan McKinsey berpotensi meningkatkan aktivitas ekonomi global sebesar $13 miliar pada tahun 2030.
Otomasi juga merupakan aspek penting dari kecerdasan buatan dan diperkirakan akan menciptakan antara
4 juta hingga 23 juta pekerjaan baru setiap tahun.
CEO Microsoft Indonesia
Mengatakan bahwa tidak mengherankan jika banyak negara ingin menggunakan AI menuju masa depan yang lebih baik.
Ia juga menambahkan bahwa AI berpotensi tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga meningkatkan
efisiensi dan mempercepat pengembangan.
Dharma menambahkan, Indonesia merupakan negara yang ingin melakukan modernisasi dengan bantuan kecerdasan buatan.
Apalagi jika negara ini berkomitmen untuk satu abad pertumbuhan dan inovasi di tahun 2045.
Oleh karena itu, talenta muda yang inovatif dan cerdas secara digital sangat penting untuk memungkinkan masa depan ini
dan mendukung pertumbuhan UMKM dan komunitas pemula. “AI menghadirkan peluang besar di sini,” kata Dharma.
AI dapat memperbarui perangkat yang digunakan para jenius digital, termasuk mesin pencari, browser, sistem operasi,
dan aplikasi produktivitas lainnya, katanya.Oleh karena itu, talenta muda yang inovatif dan cerdas secara digital sangat
penting untuk memungkinkan masa depan ini dan mendukung pertumbuhan UMKM dan komunitas pemula.
“AI menghadirkan peluang besar di sini,” kata Dharma.
AI dapat memperbarui perangkat yang digunakan para jenius digital, termasuk mesin pencari, browser,
sistem operasi, dan aplikasi produktivitas lainnya, katanya.
Teknologi AI juga diyakini dapat meningkatkan efisiensi dan cara penerapan pengetahuan di tempat kerja.
AI Bisa Jadi Kopilot, Manusia Tetap Pilot Utama
Dharma juga percaya pada kecerdasan digital sehingga siapa pun dapat menggunakan AI sebagai co-pilot tepercaya,
bagaimanapun manusia atau pengguna adalah pilot utamanya.
“Sebagai pilot, kami memiliki semua hak dan tanggung jawab: pengecekan ulang, pengecekan fakta dan pengecekan fakta,
serta menambahkan tanda pilot berdasarkan pengetahuan dan penilaian kami,” kata Dharma.
“Sentuhan khusus manusia itu unik,” katanya.
Dan langkah pertama untuk menjadikan AI sebagai pengenalan yang lebih berdampak adalah mengembangkan
cara baru untuk memecahkan masalah, kata Dharma.
Menggunakan AI sebagai co-pilot, peneliti dapat melakukan hal yang sama dalam waktu yang lebih singkat.
Kemajuan ini dapat memfasilitasi banyak pendekatan baru dan memperoleh pengetahuan ilmiah baru dalam dunia kesehatan.
Perkembangan ini dapat diterapkan dalam teknologi, hukum, konstruksi dan banyak industri lainnya.
“Semua alat kecerdasan mudah digunakan, jadi tidak diperlukan pelatihan teknis intensif untuk menggunakan alat ini.”
“Siapa pun dengan keterampilan digital dasar dapat berinovasi,” katanya.
Tanggung Jawab yang Diemban dalam Pemanfaatan AI
Kedua, membangun dan menambah nilai ekonomi, menurut Dharma.
Bisnis kecil dan menengah dapat menggunakan AI untuk menambah nilai dengan membuka peluang pendapatan dan penghematan baru.
Menciptakan pendapatan baru dapat dicapai melalui manufaktur dan keterlibatan pelanggan yang lebih besar.
Selain itu, proses pembelajaran harus dipersonalisasi dan inklusif. Dharma mengatakan bahwa setiap siswa itu unik,
termasuk komunikasi, keterampilan sosial, dan penyerapan pengetahuan mereka.
Bukan Berarti AI Bakal Mengambil Alih Pekerjaan
Tanggung jawab tidak hanya terletak pada siswa. Pendidik, orang tua, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya
bertanggung jawab untuk menanamkan rasa tanggung jawab ini.
Akhirnya, semua manfaat Dharma tersebut di atas dapat dicapai melalui pengembangan kreativitas.
Menurut Dharma, AI generatif dapat secara signifikan mengurangi jam kerja, memberi orang karir yang memuaskan.
Dharma menunjukkan bahwa menggunakan AI untuk melakukan sesuatu tidak berarti teknologi
mengambil alih berbagai pengalaman kerja.
“Tetapi bagaimana AI dapat membantu setiap orang mencapai lebih banyak produktivitas,
pertumbuhan, dan kebahagiaan daripada sebelumnya,” katanya.
“Sulit; ketika orang dibebaskan dari tugas yang berulang dan memakan waktu dan diberi lebih banyak kesempatan untuk
meningkatkan hubungan interpersonal mereka, semua orang mendapat manfaat secara signifikan.” dampak.”
Dharma juga mencatat bahwa Microsoft berada di garis depan penelitian tentang penggunaan kecerdasan buatan yang bertanggung jawab.
More Stories
Vivo X200 Series Segera Meluncur di Indonesia Januari 2025
Honor 300 Series Inovasi Premium Untuk Kamu Yang Terbaik
Realme C75 Perpaduan Tangguh antara Performa, Desain, dan Ketahanan