itechnobuzz.com – CEO Twitter Elon Musk memblok akses konsumen kepada program ataupun fitur terkini yang berpotensi jadi kompetitor mereka. Perihal itu terkini saja terjalin pada Substack.
Substack ialah program pesan( newsletter) berlangganan yang lumayan terkenal di golongan pengarang. Mereka terkini saja meluncurkan fitur terkini dalam aplikasinya, yang bernama Notes di akhir minggu kemudian.
Notes disinyalir mempunyai kesamaan dengan Twitter. Diambil dari The Verge, Twitter juga memblok tombol like serta retweet untuk seluruh twit yang berisikan tutur Substack.
Tidak cuma itu, Twitter pula membagikan peringatan pada konsumennya yang mengklik tautan Substack itu. Yang berlebihan, Twitter pada kesimpulannya memblok tutur Substack dari kolom pencariannya.
Aksi Twitter itu menemukan reaksi dari konsumen Substack. Mereka yang mayoritas pebisnis rasio kecil berterus terang hendak meninggalkan Twitter serta memakai Notes di Substack.
CEO Twitter, Elon Musk melalui akun pribadinya di Twitter, membeberkan alasan blokir pesaingnya itu. Musk antara lain menuduh Substack” berupaya mengunduh database Twitter dalam jatah besar buat mem- bootstrap kloning Twitter mereka. Walhasil, tujuan IP mereka nyata tidak dapat diyakini,”
Tidak hanya itu, Musk luang menyangkal tautan ke Substack diblok oleh Twitter. Beliau menerangkan, akun@Matt Taibbi yang mengedarkan data itu ialah salah satu pegawai Substack.
Tetapi begitu, perihal itu langsung dibantah CEO Substack, Chris Best. Dalam unggahan di Substack Notes, Best mengatakan seluruh statment Musk tidak betul.
Tautan kepunyaan Substack nyata sudah diblok di Twitter. Seluruh yang memakai produknya dapat memandang itu. Kita memakai API Twitter sepanjang bertahun- tahun buat menolong para pengarang. Kita yakin telah menaati peraturannya. Namun bila mereka memiliki kebingungan yang khusus, kita dengan suka batin mau memahaminya, tulisnya lagi.
Best pula mengatakan Matt Taibi yang diartikan Musk tidaklah pegawai Substack. Matt, tutur Best, cuma ialah pengarang di Substack serta dibayar oleh pembaca.
Ini amat membuat frustrasi. Mencampuradukkan Substack merupakan perihal lain, namun menganggap para pengarang dengan demikian ini merupakan satu pertanyaan, catat Best.
Ini bukan kali awal Musk memblok program yang berpotensi jadi kompetitor Twitter. Lebih dahulu, dikutip Tech Crunch, Twitter pula melaksanakan beberapa tahap buat memencet konten dari Mastodon.
Apalagi pada Desember kemudian, Twitter dengan cara temporer menangguhkan akun kepunyaan Mastodon serta memblok unggahan yang bermuatan tautan ke Mastodon.
Pada akun itu, Mastodon melaporkan dukungannya buat Substack.” Bukan ciri yang baik bila Kamu mau membuat tembok supaya dapat mengurung banyak orang. Twitter melaksanakannya tahun kemudian serta mereka melaksanakannya lagi kepada Substack saat ini,”
Mereka dapat melaksanakan apa saja sepanjang Kamu senantiasa di platformnya. Era depan alat sosial merupakan terbuka serta terdesentralisasi, catat Mastodon.
More Stories
XL Axiata dan Smartfren Resmi Merger Jadi XLSmart
Sharp Aquos R9 Resmi Diluncurkan di Indonesia
Xiaomi 15 Kesuksesan Besar Flagship Paling Laris di China